PRAMUKAku | Situs Referensi Kepramukaan: Scouting Skill
News Update
Loading...
Showing posts with label Scouting Skill. Show all posts
Showing posts with label Scouting Skill. Show all posts

Tuesday, January 30, 2018

MENGENAL KOMPAS

MENGENAL KOMPAS

KOMPAS
Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.








Jenis-Jenis Kompas
Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan kompas digital.
  1. Kompas Analog
Kompas analog adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas analog secara manual, yaitu dengan menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti:
  • Kompas Lensa
Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat.

  • Kompas Bidik (Kompas Prisma)
Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.





  • Kompas Orientering (Kompas Silva)

Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di bawahnya.

    








 2. Kompas Digital


Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau dalam gadget-gadget elektronik.








Bagian-bagian Kompas
      Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.


Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

  1. Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0°  360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
  2. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
  3. Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
  4. Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
  5. Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
  6. Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).
Cara Menggunakan Kompas Bidik
      Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan sederhana, cara mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:
  1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
  2. Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
  3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
  4. Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
  5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
  • Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
  • Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60°
 Itulah berbagai hal terkait dengan jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, fungsi kompas, dan cara menggunakan kompas. Semoga artikel tentang jenis, bagian, dan fungsi kompas ini bisa membantu para pramuka dalam mengenal dan menggunakan kompas sehingga akan mempermudah dalam berbagai teknik kepramukaan atau scouting skill.

Demikian sekilas pengetahuan, semakin sering membaca semakin tahu :)
Note : Membaca adalah JEMBATAN ILMU 
Salam Pramuka,


Sunday, January 28, 2018

TEHNIK MENCARI AIR

TEHNIK MENCARI AIR

Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang sedang melakukan kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan.
Caranya adalah sbb :
1) Bernafas melalui hidung secara teratur.
2) Mengurangi berbicara.
3) Mengurangi gerak yang berlebihan
4) Banyak istirahat
5) Tidak merokok dan minum minuman berakohol
6) Berteduh di tempat yang rindang
7) Tidak makan makanan kering ataupun berlendir
Air yang langsung dapat diminum :
1) Tampungan air hujan.
2) Air dari dalam tanaman.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1) Air yang tergenang
2) Air dari sungai
3) Air dari menggali tanah atau pasir
Beberapa cara untuk mendapatkan air :
1. Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda, kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran, pakis, kaktus, kelapa.
2. Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan bersih.
Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam tempat minum.
3. Tanah batu
 Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air.
 Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
 Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian galilah.
4. Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah.
5. Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air.
Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali pengikat.
Cara Penyulingan :
1. Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saj. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air minum.
2. Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi seluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan air.
BERKEMAH

BERKEMAH

Seperti kita ketahui bahwa berkemah merupakan suatu kegiatan yang menarik, tidak saja bagi
orang dewasa, tetapi juga bagi pemuda dan remaja. Pada waktu-waktu tertentu, khususnya pada
saat liburan, mereka meninggalkan rumah, pergi ke alam bebas dan disana mendirikan tenda
untuk berkemah. Pemilihan tempat berkemah tergantung dari rencana yang sudah diprogramkan,
apakah di daerah pantai yang indah, di lereng pegunungan yang sejuk atau di lembah yang
mempesona, kadang-kadang juga dilakukan di tepi hutan dekat dengan sungai yang
menakjubkan.
Semua acara diperkemahan dilakukan dengan riang gembira, walaupun tidak menutup
kemungkinan pekerjaan itu penuh dengan rintangan yang tidak kecil. Selain membawa
perlengkapan berkemah, mereka juga memanfaatkan bahan-bahan dari alam sekitarnya dengan
tidak merusak lingkungan tersebut.
Suasana yang baik itu oleh Gerakan Pramuka digunakan untuk maksud-maksud pendidikan, oleh
karenanya berkemah dalam Gerakan Pramuka diatur/ditata sebagai berikut :
Maksud dan Tujuan Perkemahan :
Maksud
1. Mempraktekkan sistem beregu
2. Mempraktekkan prinsip swadaya dan keprasahajaan hidup
3. Mempraktekkan pembinaan jasmani dan rohani
4. Mempraktekkan pembinaan hidup beragama
5. Menjadikan alat untuk tolok ukur kemampuan pribadi
Tujuan
1. Meningkatkan keyakinan dan ketakwaan kepada Tuhan YME
2. Membina mental dan kepercayaan pada diri sendiri
3. Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh
4. Meningkatkan daya kreasi, ketangkasan dan ketrampilan
5. Membina kerja sama, gotong royong dan kerukunaN
6. Melatih hidup prasahaja dan berswadaya
7. Memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman
8. Menanamkan kecintaan pada tanah air dan menumbuhkan kesadaran untuk berbakti
Macam Perkemahan
1. Menurut waktunya, perkemahan dibagi dalam :
• Perkemahan satu hari (siang hari saja), terkadang disebut Perkemahan Sehari ( PERSARI
)
• Perkemahan Sabtu Minggu, disebut juga PERSAMI
• Perkemahan yang waktunya lebih dari 3 hari
2. Menurut tempat berkemah, dibagi dalam :
• Perkemahan menetap (dari awal sampai akhir tetap ditempat itu)
• Perkemahan safari (berpindah-pindah tempat)
3. Menurut tujuannya, dibagi dalam :
• Perkemahan untuk lomba
• Perkemahan untuk persahabatan dengan acara santai
• Perkemahan untuk berkarya (menyelesaikan proyek)
• Perkemahan untuk penyelidikan alam dan lingkungannya
• Perkemahan untuk rekreasi
4. Menurut jumlah peserta dan tingkatnya, dibagi dalam :
• Perkemahan 2 (dua) orang (perkemahan pengembaraan penegak)
• Perkemahan satu regu Penggalang
• Perkemahan satuan perindukan siaga, pasukan penggalang, Ambalan Penegak atau
Racana Pandega
• Perkemahan tingkat Kwartir Ranting/Cabang/Daerah/Nasional, Kawasan/Dunia
Pelaksanaan Perkemahan
Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adalah :
1. Persiapan
• Penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya
• Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ke daerah berkemah
• Ijin orang tua peserta dan ijin memberitahukan kepada penguasa setempat
• Pembentukan panitia/staf pelaksana
• Memantapkan kesiapan mental fisik, dan ketrampilan
2. Pelaksana
• Pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab
• Pembantu-pembantu dari pembina pramuka
• Panitia/staf pelaksana sesuai keperluan
• Pembagian tugas pendayagunaan
3. Acara
• Acara harian yang menjelaskan acara pokok secara garis besar
• Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan selama berkemah
• Acara perorangan dan kelompok
4. Pelaksanaan
• Kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan sesuai dengan
tujuan diselenggarakannya perkemahan
• Acara mungkin saja dapat berubah, sesuai dengan perkembangan keadaan
• Perubahan acara seyogyanya tidak kearah resiko yang lebih berat
• Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta perkemahan dan acara
berikutnya
• Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk mengisi kesibukan pada
waktu terluang
• Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan
5. Penyelesaian
• Pembongkaran tenda-tenda
• Pembersihan tempat berkemah (pada prinsipnya tempat bekas berkemah harus lebih baik
dan lebih bersih dari pada waktu datang
• Pengecekan pengembalian barang pinjaman
• Upacara penutupan dan ucapan terima kasih kepada masyarakat setempat
• Jika mungkin dilakukan penyerahan sumbangan bagi keluarga masyarakat yang kurang
mampu, baik berupa bahan makanan, pakaian layak pakai atau lainnya.
Evaluasi
Untuk mengetahui hasil perkemahan dan sebagai bahan pertimbangan untuk perkemahan di
masa-masa mendatang kita dapat mengevaluasi dengan :
1. Mencatat prestasi kegiatan perorangan maupun kelompok selama berkemah
2. Mengajukan pertanyaan kepada peserta perkemahan.
3. Melihat perubahan sikap peserta perkemahan sebelum dan sesudah pulang berkemah
4. Melihat kesehatan peserta (banyak yang sakit atau tidak)
5. Kekurangan dan kesalahan serta hambatan dicatat guna perbaikan pada perkemahan yang
akan dating
6. Menyusun laporan hasil berkemah merupakan suatu kewajiban untuk penanggung jawab
perkemahan
Lain-lain
1. Untuk perkemahan besar dapat dibentuk panitia pelaksana dengan mengikutsertakan
petugas-petugas yang mempunyai keahlian sesuai bidang tugas yang diperlukan dari luar
Gerakan Pramuka
2. Syarat memilih tempat berkemah :
• Tanahnya rata, atau sedikit miring dan berumput
• Ada pohon pelindung
• Ada saluran pengeringan/pembuangan air
• Dekat sumber air
• Pemandangan menarik
• Ada arena petualangan
• Terjamin keamanannya
• Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya
• Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan dan lain-lain
• Tidak ditepi jurang
• Tidak dekat dengan rawa-rawa
• Tidak dibawah pohon kelapa yang sedang berbuah atau tidak dibawah pohon
yang mudah patah/tumbang
• Ada sinar matahari
Perkemahan sebagai alat pendidikan dalam kegiatan kepramukaan harus dapat memenuhi normanorma
dan peraturan serta persyaratan perkemahan yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan akan
nilai-nilai pendidikan, perlu dibuat program dan disusun acara kegiatan dalam perkemahan
dengan cara pelaksanaan yang tepat, teratur dan tertib serta meningkat.
Acara diperkemahan antara lain, bertualang, menjelajah, mengamati, menyelidik, berlatih dan
menyiapkan segala keperluan untuk hidup sehari-hari selama dalam perkemahan.

Scouting Skill

[Teknik Kepramukaan][recentbylabel2]

Galeri Video

[Video Gallery][recentbylabel2]
Notification
Subscribe Chanel Youtube Kami Untuk Info Terbaru.
Subscribe